Dikutip dari wawancara reporter Kompas TV di lokasi penculikan, seorang saksi mata bernama Agus mengungkap peristiwa yang terjadi di lokasi penculikan Imam Masykur yang meninggal di tangan Paspampres.
Menurut Agus, dirinya dan warga sekitar toko kosmetik kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan sempat menyelamatkan Imam Masykur
"Waktu itu saya di atas, di sini (TKP) udah ramai. Pas di sini ramai saya lari dari atas. Ternyata almarhum sudah didatangi oleh dua orang pemuda," ujar Agus, Rabu (30/8/2023).
Agus dan warga lainnya pun ngotot membela saat melihat tetangganya diseret kasar, .
Agus lantas beradu mulut dengan pelaku yang diduga Praka Riswandi Manik.
Saat dikepung warga, komplotan Praka Riswandi pun mengeluarkan senjata andalannya.
"Sempat ribut, saya main otot-ototan (dengan Praka Riswandi Manik). Nah dia (pelaku) mengaku 'saya anggota'," imbuh Agus.
Saat itu, Agus terkejut mendengar ucapan pelaku.
Terlebih pelaku mendadak membahas soal musuh negara yang dialamatkan ke sosok Imam Masykur.
"Dia (pelaku) bertanya (ke Agus) 'lu belain musuh negara lu?' Saya enggak tahu maksudnya apa. Katanya (pelaku) 'saya anggota'. Ya udah saya diem enggak bisa ngapa-ngapain. Imamnya diseret," kata Agus.
Perihal sosok mendiang Imam, Agus mengaku kenal baik.
"Dia (Imam) ngontrak sekitar tiga bulanan, belum lama. Anaknya dekat sama anak-anak (warga sekitar)," ucap Agus.
Soal kecurigaan bahwa Imam menjual obat terlarang alih-alih kosmetik, Agus ragu.
Sebab selama ini yang datang ke toko kosmetik Imam adalah perempuan yang hendak membeli make up dan perlengkapan khas wanita.
"Kebanyakan yang datang ke sini cewek-cewek. Dia emang jualan kosmetik. Karena cewek yang turun dari mobil beli perawatan wanita, bedak gitu. Tapi kalau lebih dari itu (obat terlarang) saya enggak tahu," ungkap Agus.
Selain itu, Imam juga dikenal sebagai sosok yang berhati mulia dan gemar sedekah.
"Dia (Imam) dikenal baik. Dia kalau setiap hari Jumat suka ngasih nasi bungkus, dia beli tujuh atau sepuluh, dia kasih anak-anak, bilangnya jumat berkah," kata Agus.
Sebelumnya terkait isu korban menjual obat-obatan terlarang, pihak Pomdam Jaya mengurai penjelasan.
Dalam siaran pers pada Selasa (29/8/2023) kemarin, Kepala Dispenad (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menceritakan kronologi kejadian.
Mulanya kasus dugaan pembunuhan Imam Masykur tersebut terjadi diawali dengan penculikan oleh komplotan Praka Riswandi Manik.
Mereka adalah Praka Riswandi Manik, Praka HS, Praka J, dan tiga warga sipil termasuk kakak ipar Praka Riswandi.
"Ini berawal dari dugaan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan yang kemudian menimbulkan terjadinya kematian dari korban. Untuk pasal nanti masih dalam proses diskusi antara penyidik dari pihak (TNI)," ujar Brigjen TNI Hamim Tohari dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV. (Sumber)
Comments0